PengertianTasawuf. By Asfihan Posted on June 21, 2022. Pengertian Tasawuf - Di dalam agama Islam, ada tiga ilmu fundamental yang harus diketahui umatnya, yakni fikih, tauhid, dan tasawuf. Ketiganya tidak bisa dipisahkan, menolong membentuk individu muslim yang sempurna. Ilmu fikih membicarakan tentang ibadah dan aturannya. Berbagaiilmu di bawah naungan filsafat, di mana ia sebagai pusat asal mulanya ilmu, maka antara cabang satu dengan yang cabang lainnya ada hubungan. Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tasawuf. Para ahli tasawuf pada umumnya membagi tasawuf kepada tiga bagian. Pertama tasawuf falsafi, tasawuf akhlaqi dan t asawuf amali. Liputan6com, Jakarta Apa itu tasawuf mungkin masih belum dipahami semua umat muslim. Hal ini tentunya harus dihindari, karena tasawuf merupakan salah satu bagian dari ilmu Islam yang sangat penting dimengerti. Seperti diketahui, dalam Islam ada tiga ilmu dasar yang harus dipahami umat muslim. Ilmu ini adalah ilmu tauhid, fiqih, dan tasawuf. Tasawuf adalah perwujudan dari ihsan dalam syariat Dengandemikian, Ilmu Tasawuf merupakan penyempurna Ilmu Tauhid jika di lihat dari sudut pandang bahwa Ilmu Tasawuf merupakan sisi terapan rohaniyah dari Ilmu kalam. jika timbul suatu aliran yang bertentangan dengan akidah, atau lahir suatu kepercayaan baru yang bertentangan dengan al-Qur'an dan As-Sunnah, hal itu merupakan penyimpangan atau penyelewengan. A PENGERTIAN ILMU KALAM. Kalam berarti kata-kata. Ilmu kalam secara harfiah berarti ilmu tentang kata-kata.[1] Al-Farabi mendefinisikan ilmu kalam sebagai berikut: "Ilmu Kalam adalah sebuah disiplin ilmu yang membahas Dzat dan sifat-sifat Allah serta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah Syaratdan Manfaat Ilmu Tasawuf, Bisa Tenteramkan Hati Lho! Tasawuf merupakan salah satu cabang dari ilmu-ilmu utama yang ada dalam Islam, di antaranya ada ilmu tauhid, ilmu fikih, dan ilmu tasawuf. Tasawuf sendiri sangat erat kaitannya dengan akhlak, ikhlas, khusyuk, tawadu, muraqabah, mujahadah, sabar, rida, tawakal, dan lain sebagainya. 2 Objek pembahasan dari ilmu tasawuf. 3. Tujuan serta manfaat dari mempelajari ilmu tasawuf. A. Pembahasan. 1. Definis Ilmu tasawuf. Secara etimologi, definisi tasawuf terdiri atas beberapa macam pengertian berikut: pertama, tasawuf berasal dari istilah yang dikonotaskan dengan "ahlu suffah" (ุฃู‡ู„ ุงู„ุตูุฉ ) yang berarti sekelompok 65unt01. Jakarta Tasawuf adalah bagian dari ilmu Islam yang penting. Dalam Islam, ada tiga ilmu dasar yang harus dipahami umatnya. Ilmu ini adalah ilmu tauhid, fiqih, dan tasawuf. Tasawuf adalah perwujudan dari ihsan dalam syariat Islam. Tasawuf adalah ilmu yang berfokus pada membangun diri untuk menjauhi hal duniawi. Tasawuf adalah ilmu yang memiliki berbagai versi asal sejarahnya. Beberapa pendapat mengungkapkan tasawuf adalah ilmu yang lahir di luar Islam. 60 Kata Mutiara Islam Tentang Kehidupan Dunia, Jadikan Panutan 4 Macam-Macam Kalimat Tauhid yang Memahamkan Perwujudan Allah SWT Arti Surat Al Ashr, Makna dan Pembahasan Lengkapnya Sebagai umat Islam, tasawuf adalah ilmu yang penting diketahui. Tasawuf adalah salah satu ilmu yang mengajarkan tentang upaya untuk tetap hidup sederhana, jauh dari hal-hal duniawi. Berikut ulasan tentang tasawuf yang berhasil rangkum Kamis3/12/2020.Pengertian tasawufIlustrasi berdoa sumber iStockTasawuf atau yang juga dikenal dengan sufisme adalah ajaran bagaimana menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, membangun dhahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian abadi. Tasawuf berasal dari kata sufi. Menurut Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat dari Jurusan Tafsi Hadis dan Akidah Filsafat IAIN Surakarta, dalam TASAWUF Sejarah, Madzhab, dan Inti Ajarannya, ada sejumlah versi berbeda dalam mengartikan apa itu sufi atau tasawuf. Setidaknya ada ada enam pendapat dalam hal itu, yakni 1. kata suffah yang berarti emperan masjid Nabawi yang didiami oleh sebagian sahabat Anshar. Hal ini karena amaliah ahli tasawuf hampir sama dengan apa yang diamalkan oleh para sahabat tersebut, yakni mendekatkan diri kepada Allah Swt., dan hidup dalam kesederhanaan. 2. kata Shaf yang berarti barisan. Istilah ini dianggap oleh sebagian ahli sebagai akar kata tasawuf karena ahli tasawuf adalah seorang atau sekelompok orang yang membersihkan hati, sehingga mereka diharapkan berada pada barisan shaf pertama di sisi Allah Swt. 3. kata shafa yang berarti bersih, karena ahli tasawuf berusaha untuk membersihkan jiwa mereka guna mendekatkan diri kepada Allah Swt. 4. kata shufanah, nama sebuah kayu yang bertahan tumbuh di padang pasir. Hal ini karena ajaran tasawuf mampu bertahan dalam situasi yang penuh pergolakan ketika itu, ketika umat muslim terbuai oleh materialisme dan kekuasaan, sebagaimana kayu shufanah yang tahan hidup ditengah-tengah padang pasir yang tandus. 5. Kata Teoshofi, bahasa Yunani yang berarti ilmu ketuhanan, karena tasawuf banyak membahas tentang ketuhanan. 6. Kata shuf yang berarti bulu domba, karena para ahli tasawuf pada masa awal memakai pakaian sederhana yang terbuat dari kulit atau bulu domba wol. Meski punya definisi beragam, tasawuf punya arti yang satu yaitu upaya untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan menjauhi hal-hal yang bersifat duniawi. Masih dalam sumber yang sama, tasawuf dapat diartikan sebagai metode untuk mencapai kedekatan atau penyatuan antara hamba dan Tuhan dan juga untuk mencapai kebenaran atau pengetahuan hakiki makโ€Ÿrifat dan atau inti rasa munculnya tasawufIlustrasi berdoa sumber iStockAda beberapa versi munculnya ilmu tasawuf. Ada yang percaya bahwa tasawuf sudah ada sebelum Nabi Muhammad SAW menjadi rasul. Ada pula yang meyakini tasawuf muncul setelah kerasulan Nabi. Tasawuf muncul sebelum Nabi Muhammad SAW menjadi rasul Sebagian pendapat mengatakan bahwa paham tasawuf merupakan paham yang sudah berkembang sebelum Nabi Muhammad menjadi Rasulullah. Ini berasal dari orang-orang dari daerah Irak dan Iran yang baru masuk Islam sekitar abad ke-8 M. Meski sudah masuk Islam, hidupnya tetap memelihara kesahajaan dan menjauhkan diri dari kemewahan dan kesenangan keduniaan. Tasawuf berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW Sebagian pendapat lagi mengatakan bahwa asal usul ajaran tasawuf berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW. Berasal dari kata "beranda" suffa, dan pelakunya disebut dengan ahl al-suffa, seperti telah disebutkan diatas. Mereka dianggap sebagai penanam benih paham tasawuf yang berasal dari pengetahuan Nabi Muhammad. Tasawuf muncul setelah zaman Nabi Muhammad SAW Pendapat lain menyebutkan tasawuf muncul ketika pertikaian antar umat Islam pada zaman Khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, khususnya karena faktor politik. Pertikaian antar umat Islam karena karena faktor politik dan perebutan kekuasaan ini terus berlangsung dimasa khalifah-khalifah sesudah Utsman dan Ali. Munculah masyarakat yang bereaksi terhadap hal ini. Mereka menganggap bahwa politik dan kekuasaan merupakan wilayah yang kotor dan busuk. Mereka melakukan gerakan uzlah, yaitu menarik diri dari hingar-bingar masalah duniawi. Lalu munculah gerakan tasawuf yang di pelopori oleh Hasan Al-Bashiri pada abad kedua tasawufIlustrasi Membaca Doa Credit membantu seseorang untuk tetap berada di jalan Allah SWT. Dengan tasawuf seseorang tidak berlebihan dalam hal duniawi dan tetap fokus pada iman dan takwa. Ada beberapa prinsip yang bisa dilakukan dalam ber-tasawuf. Menurut ahli sufi, Profesor Angha dalam The Hidden Angels of Life, prinsip tasawuf yang bisa dilakukan adalah Zikir Zikir adalah proses pemurnian hati, pembersihan dan pelepasan. Orang-orang yang melakukan zikir bertujuan mendekatkan diri pada Tuhan melalui doa dan melantunkan lafaz zikir. Fikr Meditasi Saat pikiran bingung atau bertanya-tanya, pusatkan perhatian ke dalam diri dengan berkonsesntrasi di satu titik. Meditasi yaitu perjalanan kegiatan mental dari dunia eksternal menuju esensi diri. Sahr Bangkit Membangkitkan jiwa dan tubuh sebagai proses mengembangkan kesadaran maata dan telinga. Selain itu juga sebagai proses mendengarkan hati, dan proses meraih akses menuju potensi diri yang tersembunyi. Ju'i Merasa Lapar Merasakan lapar hati dan pikiran untuk bertahan mencari dan mendapatkan suatu kebenaran. Proses ini melibatkan hasrat dan keinginan yang mendalam untuk tetap tabah dan sabar mencari jati diri. Shumt Menikmati Keheningan Berhenti berpikir dan mengatakan hal yang tidak perlu. Kedua ini merupakan proses menenangkan lidah dan otak serta mengalihkan dari godaan eksternal menuju Tuhan. Shawm Puasa Tidak hanya tubuh yang berpuasa melainkan pikiran juga. Proses ini termasuk puasa fisik, bermanfaat untuk melepaskan diri dari hasrat dan keinginan otak serta pandangan atau persepsi indera eskternal. Khalwat Bersunyi Sendiri Berdoa dalam kesunyian, baik secara eksternal maupun internal dan melepaskan diri. Bersunyi sendiri tetap bisa juga dekat dengan orang lain atau di tengah orang banyak. Khidmat Melayani Menyatu dengan kebenaran Tuhan. Seseorang menemukan jalan jiwa untuk pelayanan dan pertumbuhan diri. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Kategori Ilmu Imam Al-Ghazali dalam Ar-Risalah Al-Laduniyyah menyatakan bahwa ilmu itu terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu ilmu syarโ€™iy ilmu keagamaan dan ilmu aqliy ilmu rasionalitas. Ilmu syarโ€™iy keagamaan kemudian terbagi menjadi dua bagian, yaitu ilmu al-ushul ilmu pokok-pokok keagamaan, dan ilmu al-furuโ€™ ilmu cabang-cabang keagamaan. Yang masuk kategori dalam ilmu al-ushul sebagai bagian dari ilmu syarโ€™iy adalah ilmu tauhid, ilmu tafsir ilmu yang mengkaji tentang Al-Quran dan penafsirannya, dan ilmu al-akhbar ilmu yang mengkaji tentang hadits Rasulullah dan pemahamannya. Ilmu al-ushul terkategori sebagai ilmu teoritis ilmiyyan. Ilmu al-furuโ€™ ilmu cabang-cabang keagamaan sebagai bagian dari ilmu syarโ€™iy itu terkategori ilmu aplikatif amaliyy. Ilmu ini mencakup tiga hak. Pertama, hak Allah yang meliputi rukun-rukun ibadah semisal thaharah, shalat, zakat, haji, jihad, dzikir, dan lain-lain perkara yang wajib dan sunnah. Kedua, hak sebagai hamba Allah, yang mencakup interaksi bisnis, relasi sosial, dan transaksi antarmanusia. Jenis pertama dan kedua ini disebut sebagai ilmu fiqih. Ilmu ini mulia karena manusia tidak akan bisa terlepas darinya. Ketiga, hak diri, yang disebut juga sebagai ilmu akhlak. Akhlak itu ada yang tercela, dan manusia harus menghilangkannya; dan ada yang terpuji, yang mesti menjadi hiasan jiwa manusia. Ilmu aqliyy ilmu rasionalitas termasuk ilmu yang rumit. Ilmu ini terbagi menjadi tiga tahapan. Pertama adalah ilmu ar-riyadhy matematika, atau ilmu hitungan dan ilmu mantiqiy logika. Kedua adalah ilmu at-tabiiyy ilmu alam atau biologi. Ketiga adalah ilmu nadhar fil mawjud ilmu penelitian tentang segala hal yang ada. Objek Ilmu Tauhid dan Sumbernya Sebagai ilmu syarโ€™iy, ilmu tauhid mengaji tentang zat dan sifat Allah, perihal kenabian, kematian, dan kehidupan, kiamat dan segala hal yang terjadi di hari kiamat. Kajian utama ilmu tauhid adalah tentang Allah Yang Qadim terdahulu, tanpa ada pemulaan. Syekh Al-Khatib al-Baghdady meriwayatkan bahwa Imam Junaid al-Baghdady berkata ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ุญููŠุฏ ุฅูู’ุฑูŽุงุฏู ุงู„ู‚ูŽุฏููŠู’ู…ู ู…ูู† ุงู„ู…ุญุฏุซ โ€œTauhid adalah pengesaan Allah Yang Qadim dari menyerupai makhluk-Nya.โ€ Ilmu tauhid adalah ilmu yang paling utama, karena yang dikaji adalah Allah, Sang Pencipta, Yang Maha Esa. Ilmu ini wajib dipelajari oleh setiap yang berakal. Ulama ilmu ini adalah ulama yang paling utama. Baca Perihal Kewajiban Mempelajari Ilmu Tauhid Pembahasan ilmu tauhid menurut Ahlussunnah wal Jama'ah harus dilandasi dalil dan argumentasi yang definitif qath'i dari al-Qur'an, hadits, ijma' ulama, dan argumentasi akal yang sehat. Imam al-Ghazali dalam Ar-Risalah al-Laduniyyah mengatakan ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุธูŽุฑู ูููŠู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ูŠูŽุชูŽู…ูŽุณู‘ูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ุงู‹ ุจูุขูŠูŽุงุชู ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุขู†ูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุจูุฃูŽุฎู’ุจูŽุงุฑู ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู’ู„ูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุจูุงู„ุฏู‘ูŽู„ุงูŽุฆูู„ู ุงู„ู’ุนูŽู‚ู’ู„ููŠู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฑูŽุงู‡ููŠู’ู†ู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงุณููŠู‘ูŽุฉู. Ahli nadhar nalar dalam ilmu akidah ini pertama kali berpegangan pada ayat-ayat Al-Qur'an, kemudian dengan hadits-hadits Rasul, dan terakhir pada dalil-dalil rasional dan argumentasi-argumentasi analogis. Berikut adalah rincian dalil-dalil tersebut secara hirarkis 1. Al-Qur'an Al-Qur'an al-Karim adalah pokok dari semua argumentasi dan dalil. Al-Qur'an adalah dalil yang membuktikan kebenaran risalah Nabi Muhammad dan dalil yang membuktikan benar dan tidaknya suatu ajaran. Al-Qur'an juga merupakan kitab Allah terakhir yang menegaskan pesan-pesan kitab-kitab samawi sebelumnya. Allah memerintahkan dalam al-Qur'an agar kaum Muslimin senantiasa mengembalikan persoalan yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasul-Nya ููŽุฅูู†ู’ ุชูŽู†ูŽุงุฒูŽุนู’ุชูู…ู’ ูููŠ ุดูŽูŠู’ุกู ููŽุฑูุฏู‘ููˆู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ู Artinya โ€œKemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah al-Qur'an dan Rasul sunnahnya.โ€ QS. al-Nisa' 59. Mengembalikan persoalan kepada Allah, berarti mengembalikannya kepada Al-Qur'an. Sedangkan mengembalikan persoalan kepada Rasul, berarti mengembalikannya kepada sunnah Rasul yang shahih. 2. Hadits Hadits adalah dasar kedua dalam penetapan akidah-akidah dalam Islam. Tetapi tidak semua hadits dapat dijadikan dasar dalam menetapkan akidah. Hadits yang dapat dijadikan dasar dalam menetapkan akidah adalah hadits yang perawinya disepakati, dan dapat dipercaya oleh para ulama. Sedangkan hadits yang perawinya masih diperselisihkan oleh para ulama, tidak dapat dijadikan dasar dalam menetapkan akidah sebagaimana kesepakatan para ulama ahli hadits dan fuqaha yang mensucikan Allah dari menyerupai makhluk. Menurut mereka, dalam menetapkan akidah tidak cukup didasarkan pada hadits yang diriwayatkan melalui jalur yang dha'if, meskipun diperkuat dengan perawi yang lain. Al-Hafizh al-Khathib al-Baghdadi sebagaimana dikutip Syekh Abdullah Al-Harary dalam kitabnya Sharihul Bayan menyatakan ู„ุงูŽ ุชูŽุซู’ุจูุชู ุงู„ุตูู‘ููŽุฉู ูู„ู„ู‡ู ุจูู‚ูŽูˆู’ู„ู ุตูŽุญูŽุงุจููŠูู‘ ุงูŽูˆู’ ุชูŽุงุจูุนููŠูู‘ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูู…ูŽุง ุตูŽุญู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุงูŽุญูŽุงุฏููŠู’ุซู ุงู„ู†ู‘ูŽุจูŽูˆููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ูููˆู’ุนูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูุชู‘ูŽููŽู‚ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุชูŽูˆู’ุซููŠู’ู‚ู ุฑููˆูŽุงุชูู‡ูŽุงุŒ ููŽู„ุงูŽ ูŠูุญู’ุชูŽุฌู‘ู ุจูุงู„ุถู‘ูŽุนููŠู’ูู ูˆูŽู„ุงูŽ ุจูุงู„ู’ู…ูุฎู’ุชูŽู„ูŽูู ูููŠู’ ุชูŽูˆู’ุซููŠู’ู‚ู ุฑููˆูŽุงุชูู‡ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู„ูŽูˆู’ ูˆูŽุฑูŽุฏูŽ ุฅูุณู’ู†ูŽุงุฏูŒ ูููŠู’ู‡ู ู…ูุฎู’ุชูŽู„ูŽููŒ ูููŠู’ู‡ู ูˆูŽุฌูŽุงุกูŽ ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุขุฎูŽุฑู ูŠูŽุนู’ุถูุฏูู‡ู ููŽู„ุงูŽ ูŠูุญู’ุชูŽุฌู‘ู ุจูู‡ู Artinya Sifat Allah tidak dapat ditetapkan berdasarkan pendapat seorang sahabat atau tabi'in. Sifat Allah hanya dapat ditetapkan berdasarkan hadits-hadits Nabi yang marfu', yang perawinya disepakati dapat dipercaya. Jadi hadits dha'if dan hadits yang perawinya diperselisihkan tidak dapat dijadikan hujjah dalam masalah ini, sehingga apabila ada sanad yang diperselisihkan, lalu ada hadits lain yang menguatkannya, maka hadits tersebut tidak dapat dijadikan hujjah. Al-Hafizh al-Baihaqi juga mengutip dalam kitabnya al-Asma' wa al-Shifat dari al-Hafizh Abu Sulaiman al-Khaththabi, bahwa sifat Allah itu tidak dapat ditetapkan kecuali berdasarkan nash al-Qur'an atau hadits yang dipastikan keshahihannya. Hadits yang dapat dijadikan dasar dalam menetapkan akidah adalah hadits mutawatir, yaitu hadits yang mencapai peringkat tertinggi dalam keshahihan. Hadits mutawatir ialah hadits yang disampaikan oleh sekelompok orang yang banyak dan berdasarkan penyaksian mereka serta sampai kepada penerima hadits tersebut, baik penerima kedua maupun ketiga, melalui jalur kelompok yang banyak pula. Hadits yang semacam ini tidak memberikan peluang terjadinya kebohongan. Di bawah hadits mutawatir, adalah hadits masyhur. Hadits masyhur dapat dijadikan argumentasi dalam menetapkan akidah karena dapat menghasilkan keyakinan sebagaimana halnya hadits mutawatir. Hadits masyhur ialah hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih dari generasi pertama hingga generasi selanjutnya. Al-Imam Abu Hanifah dan pengikutnya menetapkan syarat bagi hadits yang dapat dijadikan argumentasi dalam hal-hal akidah harus berupa hadits masyhur. Dalam risalah-risalah yang ditulisnya dalam hal-hal akidah, Abu Hanifah membuat hujjah dengan sekitar empat puluh hadits yang tergolong hadits masyhur. Risalah-risalah tersebut dihimpun oleh al-Imam Kamaluddin al-Bayadhi al-Hanafi dalam kitabnya, Isyarat al-Maram min 'Ibarat al-Imam. Sedangkan hadits-hadits yang peringkatnya di bawah hadits masyhur, maka tidak dapat dijadikan argumentasi dalam menetapkan sifat Allah. 3. Ijma' Ulama Ijma' ulama yang mengikuti ajaran Ahlul Haqq dapat dijadikan argumentasi dalam menetapkan akidah. Dalam hal ini seperti dasar yang melandasi penetapan bahwa sifat-sifat Allah itu qadim tidak ada permulaannya adalah ijma' ulama yang qath'i. Dalam konteks ini, al-Imam al-Subki berkata dalam kitabnya Syarh 'Aqidah Ibn al-Hajib ุงูุนู’ู„ูŽู…ู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุญููƒู’ู…ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽูˆูŽุงู‡ูุฑู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุนู’ุฑูŽุงุถู ูƒูู„ูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ู’ุญูุฏููˆู’ุซู ููŽุฅูุฐู‹ุง ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ู ูƒูู„ู‘ูู‡ู ุญูŽุงุฏูุซูŒุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ู‡ูŽุฐูŽุง ุฅูุฌู’ู…ูŽุงุนู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุจูŽู„ู’ ูƒูู„ูู‘ ุงู„ู’ู…ูู„ูŽู„ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฎูŽุงู„ูŽููŽ ูููŠู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ููŽู‡ููˆูŽ ูƒูŽุงููุฑูŒ ู„ูู…ูุฎูŽุงู„ูŽููŽุชูู‡ู ุงู’ู„ุฅูุฌู’ู…ูŽุงุนูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽุทู’ุนููŠู‘ูŽ ุงู‡ู€ Artinya "Ketahuilah sesungguhnya hukum jauhar dan 'aradh Jauhar adalah benda terkecil yang tidak dapat terbagi lagi. Sedangkan 'aradh adalah sifat benda yang keberadaannya harus menempati benda lain adalah baru. Oleh karena itu, semua unsur-unsur alam adalah baru. Hal ini telah menjadi ijma' kaum Muslimin, bahkan ijma' seluruh penganut agama-agama di luar Islam. Barangsiapa yang menyalahi kesepakatan ini, maka dia dinyatakan kafir, karena telah menyalahi ijma' yang qath'i." 4. Akal Dalam ayat-ayat al-Qur'an Allah Taโ€™ala telah mendorong hamba-hamba-Nya agar merenungkan semua yang ada di alam jagad raya ini, agar dapat mengantar pada keyakinan tentang kemahakuasaan Allah. Dalam konteks ini Allah berfirman ุฃูŽูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู†ู’ุธูุฑููˆุง ูููŠ ู…ูŽู„ูŽูƒููˆุชู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi. QS. al-A'raf 185. Allah juga berfirman ุณูŽู†ูุฑููŠู‡ูู…ู’ ุขูŠูŽุงุชูู†ูŽุง ูููŠ ุงู„ู’ุขููŽุงู‚ู ูˆูŽูููŠ ุฃูŽู†ู’ููุณูู‡ูู…ู’ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ูฐ ูŠูŽุชูŽุจูŽูŠู‘ูŽู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaanKami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa al-Qur'an itu adalah benar. QS. Fushshilat 53. Dalam membicarakan sifat-sifat Allah, sifat-sifat Nabi, paraMalaikat dan lain-lain, para ulama tauhid tidak hanya bersandar pada penalaran akal semata. Mereka membicarakan hal tersebut dalamkonteks membuktikan kebenaran semua yang disampaikan olehNabi dengan akal. Jadi, menurut ulama tauhid, akal difungsikan sebagai sarana yang dapat membuktikan kebenaran syara', bukan sebagai dasar dalam menetapkan akidah-akidah dalam agama. Meski demikian, hasil penalaran akal yang sehat tidak akan keluar dan tidak mungkin bertentangan dengan ajaran yang dibawa oleh syara'. Demikianlah faktanya bahwa masalah tauhid yang bersumber dari Quran dan Hadits itu juga diperkuat dengan dalil-dalil aqli rasional. Hal demikian setidak-tidaknya karena dengan dua tujuan. Pertama, agar sesiapa yang menentang masalah tauhid itu agar dapat menerima dan segera meyakininya, atau setidaknya menghentikan penentangannya tersebut. Mereka yang menentang ini adalah kelompok anti Tuhan atau kelompok di luar Ahlussunnah wal Jamaโ€™ah yang cenderung mempertanyakan dengan nada memojokkan. Kedua, agar mereka yang masih ragu-ragu dapat segera hilang keraguannya, kemudian tumbuh dalam dirinya suatu keyakinan yang mantap. Terkait dengan metode Ahlussunnah wal Jama'ah yang menggabungkan antara naql dengan akal tersebut, para ulama memberikan perumpamaan berikut ini. Akal diumpamakan dengan mata yang dapat melihat. Sedangkan dalil-dalil syara' atau naql diumpamakan dengan Matahari yang dapat menerangi. Orang yang hanya menggunakan akal tanpa menggunakan dalil-dalil syara' seperti halnya orang yang keluar pada waktu malam hari yang gelap gulita. Ia membuka matanya untuk melihat apa yang ada di sekelilingnya, antara benda yang berwarna putih, hitam, hijau dan lain-lain. Ia berusaha untuk melihat semuanya. Tetapi selamanya ia tidak akan dapat melihatnya, tanpa ada Matahari yang dapat meneranginya, meskipun ia memiliki mata yang mampu melihat. Sedangkan orang yang menggunakan dalil-dalil syara' tanpa menggunakan akal, seperti halnya orang yang keluar di siang hari dengan suasana terang benderang, tetapi dia tuna netra, atau memejamkan matanya. Tentu saja ia tidak akan dapat melihat mana benda yang berwarna putih, hijau, merah dan lain-lainnya. Ahlussunnah Wal-Jama'ah laksana orang yang dapat melihat dan keluar di siang hari yang terang benderang, sehingga semuanya tampak kelihatan dengan nyata, dan akan selamat dalam berjalan mencapai tujuan. Yusuf Suharto, Tim Narasumber Aswaja NU Center Jatim, dosen Aswaja Institut KH Abdul Chalim, Mojokerto Simak kajian Aqidatul Awam kitab dasar ilmu aqidah di saluran Youtube NU Online Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Assalamualaikum wr wb. Saya Melinda dari TBI 2, T20186072. Disini saya akan mencoba untuk menulis sebuah artikel untuk memenuhi tugas UTS Ilmu Fiqih. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan para pembaca amin. Saya akan membahas tentang hubungan ilmu fiqih dengan ilmu-ilmu lainnya. LETS GO~~~Baca juga Fiqh Muamalah Harta dan Pemberian Tanpa Pengganti Hibah, Sedekah, HadiahHubungan ilmu fiqih dengan ilmu tasawuf itu seperti ruh dan jasad, jika tidak ada satu sama lain maka tidak akam berfungsi. Contoh lain seperti dalam mempelajari ilmu tasawuf yang mwmpelajari tentang upaya untuk memperindah akhlak, nah dalam ilmu fiqih hanya membahas tentang rukun-rukum solat, tidak membahas tentang keikhlasan dalam melaksanakan solat, keikhlasan inilah yang dibahas dalam ilmu tasawuf. Jadi sudah jelas ilmu fiqih ini sangat berhubungan dengan ilmu tasawuf. Baca juga Nashaihul Ibad, Bukan Kitab Fiqh Biasa! Menasihati, Menenangkan, Meski Tanpa Suara Hubungan ilmu fiqih dengan ilmu kalam yaitu, ilmu kalam itu membahas tentang masalah ketuhanan yang berkaitan dengan dalil shahih. Nah tentunya para ahli ilmu kalam sebelum menciptakan tentang aliran-aliran ketuhanan, beliau sudah mempelajari hukum-hukjm islam yang mana ada pada ilmu ilmu fiqih dengan ilmu filsafat, para filosof juga sebelum beliau ini menciptakan sebuah aliran kefilsafatan pastinya meeeka akan mempelajari hukum-hukum sah ahau tidak sah nya, boleh atau tidak bolehnya sebuah sesuatu itu dilakukam, jadi filsafat dan fiqih tentu berhubungan sangat erat juga Penerapan Kaidah Ushuliyah dan Kaidah Fiqhiyah Mengenai RibaHubungan ilmu fiqih dengan ilmu tauhid adalah bahwa dalam ilmu tauhid kita mempelajari tentang kepercayaan kepada tuhan yang mana disitu sudah menjurua pada hal hal yang ada di ilmu fiqih, seperti hukum-hukum solat, rukun iman dan lain-lain. Alhamdulillah mungkin ilmu yang dapat saya sampaikan cukup sampai disini. Maaf jika ada salah kata dan penjelasan. Sekian dan terima kasih Wassalamualaikum wr wb. Lihat Humaniora Selengkapnya ILMU TAUHID Mengenal Allah, ILMU FIQIH Cara menyembah Allah DAN ILMU TASAWUF akhlaq oleh Majelis Dzikir Dan Kajian Agama โ€œArbabul-Hijaโ€ . ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู Dengan menyebut nama Allah Yang Maha pengasih lagi Maha penyayang ูŠูŽู†ู’ุจูŽุบูู‰ ู„ููƒูู€ู„ู‘ู ุดูŽุงุฑูุนู ููู‰ ููŽู†ู‘ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ููู†ููˆู†ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽุตูŽูˆู‘ูŽุฑูŽู‡ู ูˆูŽูŠูุนูŽุฑู‘ูููŽู‡ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ุดู‘ูุฑููˆู’ุนู ูููŠู’ู‡ู ู„ููŠูŽูƒููˆู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุจูŽุตููŠู’ุฑูŽุฉู ูููŠู’ู‡ู ูˆูŽูŠูŽุญู’ุตูู„ู ุงู„ุชู‘ูŽุตูŽูˆู‘ูุฑู ุจูู…ูŽุนู’ุฑูููŽุฉู ุงู„ู…ูŽุจุงูŽุฏูู‰ ุงู„ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉู ุงู„ู…ูŽู†ู’ุธููˆู…ูŽุฉู ูู‰ู ู‚ูŽูˆู„ู ุจูŽุนู’ุถูู‡ูู…ู’ ุ› Seyogia yang mengandung pahala sunnah bagi setiap orang yang hendak mempelajari suatu ilmu, terlebih dahulu harus mengetahui uraian-uraian ilmu yang akan di pelajari, dengan harapan agar dapat mewaspadai ilmu yang akan di pelajari, dan uraian-uraian ilmu itu adalah dengan cara megenali 10 macam kerangka ilmu, sebagaimana penjelasan syaโ€™ir yang di abadikan sebagian Ulama ุฅูู†ู‘ูŽ ู…ูŽุจุงูŽุฏูู‰ ูƒูู€ู„ู‘ูŽ ููŽู†ู‘ู ุนูŽุดู’ู€ุฑูŽุฉู ุงู„ุญูŽู€ุฏู‘ู ูˆูŽุงู„ู…ูŽูˆู’ุถููˆุนู ุซูู…ู‘ูŽ ุงู„ุซู‘ูŽู€ู…ู’ุฑูŽุฉู ูˆูŽููŽุถู’ู€ู„ูู‡ู ูˆูŽู†ูุณู’ู€ุจูŽุฉูŒ ูˆูŽุงู„ูˆูŽุงุถูู€ุนู ุงู„ุฅูุณู’ู…ู ุงู„ุฅูุณู’ุชูู…ู’ุฏูŽุงุฏู ุญููƒู’ู…ู ุงู„ุดู‘ูŽุงุฑูุนู ู…ูŽุณูŽุงุฆูู„ูŒ ูˆูŽุงู„ุจูŽุนู’ุถู ุจูุงู„ุจูŽุนู’ุถู ุงูƒู’ุชูŽููŽู‰ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฏูŽุฑูŽู‰ ุงู„ุฌูŽู…ููŠู’ุนูŽ ุญูŽุงุฒูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฑูŽูุงูŽ โ€“ Sesungguhnya kerangka ilmu itu berjumlah sepuluh Definisinya1, penempatannnya2 serta hasilnya3 โ€“ Keutamaannya4, perbandingannya5 dan penciptanya6 Namanya7, sumbernya8, hukum agamanya9 โ€“ Dan masalah-masalahnya10, cukup diuraikan sebagian Namun siapa uraikan semua, kan dapat kemuliaan Demikianlah latar belakang penyusunan Mabadeโ€™ Ilmu artinya kerangka suatu ilmu dan hal ini disebut Muqoddimah ilmu artinya Pendahuluan suatu ilmu hingga diketahui seberapa besar pentingnya mempelajari ilmu tersebut dan juga hal yang lainnya. Dalam risalah ini kami tuangkan 3 bidang studi, yaitu Tauhid, Fiqih dan Tasawuf, berikut rinciannya ; 1. MUQODDIMAH ILMU TAUHID Ketika akan mempelajari ilmu Tauhid, maka saya katakan ; ุญูŽุฏู‘ูู‡ู ุนูู„ู’ู…ูŒ ูŠูŽู‚ู’ุชุฏูุฑู ุจูู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุฅูุซุจู’ุงูŽุชู ุงู„ุนูŽู‚ูŽุงุฆูุฏู ุงู„ุฏู‘ูู†ููŠู‘ูŽุฉู ู…ููƒู’ุชูŽุณูุจูŒ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฏูู„ู‘ูŽุชูู‡ูŽุง ุงู„ูŠูŽู‚ููŠู’ู†ููŠู‘ูŽุฉู 1. Batasan Definisi ; Ilmu Tauhid adalah suatu ilmu yang menjadi pedoman untuk menetapkan aqidah agama Islam yang berdasarkan dalil-dalil yang meyakinkan. ูˆูŽู…ูŽูˆู’ุถููˆุนูู‡ู ุฐูŽุงุชู ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนุงูŽู„ู‰ูŽ ูˆูŽุตูููŽุงุชูู‡ู ุจูุญูŽูŠู’ุซู ู…ุงูŽูŠูŽุฌูุจู ู„ูŽู‡ู ูˆูŽู…ุงูŽ ูŠูŽุณู’ุชูŽุญููŠู’ู„ู ูˆูŽู…ุงูŽูŠูŽุฌููˆู’ุฒู ูˆูŽุฐูŽุงุชู ุงู„ุฑู‘ูุณูู„ู ูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ูˆูŽุงู„ู…ูู…ู’ูƒูู†ู ู…ูู†ู’ ุญูŽูŠู’ุซู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูุชูŽูˆูŽุตูŽู„ู ุจูู‡ู ุงูู„ู‰ูŽ ูˆูุฌููˆุฏู ุตูŽุงู†ูุนูู‡ู ูˆูŽุงู„ู…ูุณู’ู…ูŽุนููŠู‘ูŽุงุชู ู…ูู†ู’ ุญูŽูŠู’ุซู ุงูุนู’ุชูู‚ูŽุงุฏูู‡ูŽุง ุจูุฐูŽุงุชูู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูŽ ูˆูŽุฐูŽุงุชู ุฑูุณูู„ูู‡ู ูˆูŽู…ุงูŽูŠูŽู†ู’ุจูŽุนู ู…ูู†ู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ 2. Penempatan ruang lingkup ; Penempatan ilmu tauhid adalah menerangkan Dzat dan sifat Allah sekiranya sesuatu yang wajib, yang mustahil dan Hak preogratif di Allah Swt, menerangkan Dzat dan sifat para Rosul utusan Allah , menerangkan sesuatu yang mungkin, sekiranya menjadi dalil atas wujud Allah Swt, serta menerangkan sesuatu yang terdengar, yang harus di yakini pada Dzat Allah dan Dzat para Rosul-rosul Nya, juga menerangkan yang muncul dari hal-hal demikian. ูˆูŽุซูŽู…ู’ุฑูŽุชูู‡ู ู…ูŽุนู’ุฑูููŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุตูููŽุงุชู‡ู ุจูุงู„ุจูุฑู’ู‡ูŽุงู†ู ุงู„ู‚ูŽุทู’ุนููŠู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ููŽูˆู’ุฒู ุจูุงู„ุณู‘ูŽุนูŽุงุฏูŽุฉู ุงู„ุฃูŽุจูŽุฏููŠู‘ูŽุฉู 3. Buah hasilnya ; Hasil mempelajari ilmu tauhid adalah mengenal Allah dan sifat-sifatnya dengan berdasarkan dalil-dalil yang pasti serta mendapatkan kebahagiaan yang kekal ูˆูŽููŽุถู’ู„ูู‡ู ู…ูŽุนู’ุฑูููŽุฉู ู…ูŽุงูŠูุทู’ู„ูŽุจู ุงูุนู’ุชูู‚ูŽุงุฏูู‡ู 4. Keutamaan kelebihannya ; Keutamaan ilmu tauhid adalah mengenal sesuatu yang harus di yakini hingga menjadi sebuah aqidah atau keyakinan di dalam agama Islam. ูˆูŽู†ูุณู’ุจูŽุชู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽุตู’ู„ู ุงู„ุนูู„ููˆู’ู…ู ูˆูŽู…ุงูŽุณููˆูŽุงู‡ู ููŽุฑู’ุนูŒ 5. Perbandingan ilmu tauhid dengan Ilmu lainnya ; Perbandingan ilmu tauhid dengan ilmu-ilmu lainnya adalah bahwa ilmu tauhid adalah akar atau sumber semua ilmu dan selain ilmu tauhid adalah cabang-cabangnya. ูˆูŽูˆูŽุงุถูุนูู‡ู ุฃูŽุจููˆ ุงู„ุญูŽุณูŽู†ู ุงู„ุฃูŽุดู’ุนูŽุฑูู‰ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุจูุนูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุจููˆ ู…ูŽู†ู’ุตููˆู’ุฑู ุงู„ู…ุงูŽุชูุฑูุฏูู‰ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุจูุนูŽู‡ู ุจูู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ุฏูŽูˆู‘ูŽู†ูˆูุง ูƒูุชูุจูŽู‡ู ูˆูŽุฑูŽุฏู‘ููˆู’ุง ุงู„ุดู‘ูุจู’ู‡ูŽ ุงู„ู‘ูŽุชูู‰ู’ ุฃูŽูˆู’ุฑูŽุฏูŽุชู’ู‡ูŽุง ุงู„ู…ูุนู’ุชูŽุฒูู„ูŽุฉู ูˆูŽุงูู„ุงูŽ ููŽู„ุงูŽูŠูŽุตูุญู‘ู ูู„ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ุญููŠู’ุฏูŽ ุฌูŽุงุกูŽ ุจูู‡ู ูƒูู„ู‘ู ู†ูŽุจูู‰ู‘ู ู…ูู†ู’ ู„ูŽุฏูู†ู ุฃูŽุฏูŽู…ูŽ ุฅูู„ู‰ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู 6. Pencipta Penyusun ; Pencipta ilmu tauhid adalah Syekh Abul Hasan Al Asyโ€™ariy serta pengikutnya dan Syekh Abu Mansur Al Maturidiy serta pengikutnya. Maksud pencipta di sini artinya adalah mereka yang menulis serta menyusun buku-buku tauhid dan menyangkal faham-faham sesat yang di kemukakan kaum Muโ€™tazilah atau kaum-kaum sesat lainnya, pencipta disini diartikan sebagai menulis kitab-kitab tentang pelajaran tauhid, karena tidaklah betul ilmu tauhid diciptakan oleh mereka secara sesunguh-nya, karena ilmu tauhid telah ada di bawa oleh setiap nabi-nabi semenjak Nabi Adam hingga zaman Nabi Muhammad Saw. ูˆูŽุงุณู’ู…ูู‡ู ุนูู„ู’ู…ู ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ุญููŠู’ุฏู ู„ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูŽุจู’ุญูŽุซูŽ ุงู„ูˆูŽุญู’ุฏูŽุงู†ููŠู‘ูŽุฉู ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฑู ู…ูŽุจุงูŽุญูุซู‡ู , ูˆูŽูŠูุณูŽู…ู‰ู‘ูŽ ุฃูŽูŠู’ุถู‹ุง ุนูู„ู’ู…ู ุงู„ู’ูƒูŽู„ุงูŽู…ู ู„ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู…ูุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูƒุงูŽู†ูˆูุง ูŠูŽู‚ููˆู„ููˆู†ูŽู‡ู ูู‰ู ุงู„ุชูŽุฑู’ุฌูŽู…ูŽุฉู ุนูŽู†ู’ ู…ูŽุจุงูŽุญูุซู ุงู„ูƒูŽู„ุงูŽู…ู 7. Nama namanya ; Ilmu ini dinamakan dengan ilmu โ€œTauhidโ€ artinya meng-esa-kan, karena bahasan meng-esakan Allah dalam ilmu ini lebih populer dari pada bahasan yang lainnya, dinamakan pula dengan ilmu โ€œKalamโ€ karena Ulama terdahulu sering mengatakan ilmu tauhid ini dengan sebutan ilmu kalam di dalam menterjemahkan bahasan-bahasan ilmu ini. ูˆูŽุงุณู’ุชูู…ู’ุฏูŽุงุฏูู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฃูŽุฏูู„ู‘ูŽุฉู ุงู„ุนูŽู‚ู’ู„ููŠู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽู‚ู’ู„ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู‚ูุฑู’ุขู†ู ูˆูŽุงู„ุญูŽุฏููŠู’ุซู 8. Nara Sumber ; Sumber ilmu tauhid adalah dari dalil-dalil logika dan dalil-dalil Naqliyyah referensi dari Al-Qurโ€™an dan Al-Hadits. ูˆูŽุญููƒู’ู…ูู‡ู ุดูŽุฑู’ุนู‹ุง ูˆูุฌููˆู’ุจู ุงู„ุนูŽูŠู’ู†ูู‰ ุนูŽู„ู‰ูŽ ูƒูู„ู‘ู ู…ููƒูŽู„ู‘ูŽูู ูˆูŽูƒูŽุฐูŽุง ุทูŽู„ูŽุจูŒ ูููŠู’ู‡ู 9. Hukum Agama ; Hukum mempelajari ilmu tauhid menurut agama Islam adalah wajib Aeni kewajiban Individu atas setiap mukallaf balig berakal demikan juga sama halnya menuntut ilmu tersebut juga hukumnya wajib Aeni. ูˆูŽู…ูŽุณูŽุงุฆูู„ูู‡ู ุงูŽู„ู‚ูŽู€ุถุงูŽูŠุงูŽ ุงู„ุจุงูŽุญูู€ุซูŽุฉู ุนูŽู†ู ุงู„ูˆุงูŽุฌูุจุงูŽุชู ูˆูŽุงู„ุฌูŽุงุฆูุฒุงูŽุชู ูˆูŽุงู„ู…ูุณู’ุชูŽุญููŠู’ู„ุงูŽุชู 10. Masalah-masalah perihal ; Masalah-masalah ilmu tauhid adalah kaidah-kaidah yang membahas hal-hal wajib, membahas hak-hak preogratif dan juga membahas hal-hal yang mustahil. II. URAIAN BISMILLAH VERSI ILMU TAUHID ูˆูŽูŠูŽู†ู’ุจูŽุบูู‰ ุฃูŽูŠู’ุถู‹ุง ู„ููƒูู„ู‘ู ุดูŽุงุฑูุนู ููู‰ ููŽู†ู‘ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ููู†ููˆู†ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุจูุทูŽุฑู’ูู ุงู„ุจูŽุณู’ู…ูŽู„ูŽุฉู ู…ูู…ู‘ูŽุงูŠูู†ูŽุณูุจู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ููŽู†ู‘ูŽ ูˆูŽููŽุงุกู‹ ุจูุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ุจูŽุณู’ู…ูŽู„ูŽุฉู ูˆูŽูˆูŽููŽุงุกู‹ ูุจูุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ููŽู†ู‘ู ุงู„ู…ูŽุดู’ุฑููˆุนู , ูˆูŽุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ููŽู†ู‘ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุงู„ุดุงู‘ูŽุฑูุนู ุจูุทูŽุฑู’ูู ุงู„ุจูŽุณู’ู…ูŽู„ูŽุฉู ู…ูู…ู‘ูŽุงูŠูู†ูŽุงุณูุจู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ููŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู…ูŽุดู’ุฑูˆูุนู , ูˆูŽุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ุจูŽุณู’ู…ูŽู„ูŽุฉู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽูŠูŽุชู’ุฑููƒูŽ ุงู„ูƒูŽู„ุงูŽู…ูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ุจูŽุณู’ู…ูŽู„ูŽุฉู ุฑูŽุฃู’ุณู‹ุง Seyogya yang mengandung nilai pahala sunnah juga, bagi orang yang hendak mempelajari sebuah ilmu adalah agar mengenali sepucuk uraian Bismillah menurut ilmu yang akan di pelajari, karena mengenal sepucuk uraian Bismillah adalah memenuhi hak Bismillah dan memenuhi hak ilmu yang di pelajari, hak ilmu adalah harus membicarakan sepucuk bahasan Bismillah sesuai dengan ilmu tersebut, sedang hak Bismillah ialah sedikitpun tidak meninggalkan membicarakan bahasan uraian Bismillah. ูˆูŽุงู„ุขู†ูŽ ู†ูุดูŽุฑูุนู ูู‰ู ููŽู†ู‘ู ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ุญููŠู’ุฏู ููŽูŠูŽู†ู’ุจูŽุบูู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ู†ูŽุชูŽูƒู„ู‘ูŽู…ูŽ ูุจูุทูŽุฑู’ูู ุงู„ุจูŽุณู’ู…ูŽู„ูŽุฉู ู…ูู…ู‘ูŽุงูŠูู†ูŽุณูุจู ุงู„ููŽู†ู‘ูŽ ุงู„ุชูˆู‘ูŽุญููŠู’ุฏู Saat ini kita hendak mempelajari ilmu tauhid maka selayak-nya kita terlebih dulu membicarakan sepucuk uraian bahasan Bismillah sesuai dengan ilmu Tauhid. ููŽู†ูŽู‚ููˆู„ู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุญูŽุฑู’ููŽ ุงู„ุจูŽุงุกูŽ ูู‰ู ุงู„ุจุณู’ู…ูŽู„ูŽุฉู ุฅูู…ู‘ูŽุง ู„ูู„ู’ู…ูุตูŽุงุญูŽุจูŽุฉู ุนูŽู„ู‰ูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ู ุงู„ุชู‘ูŽุจูŽุงุฑููƒู ุฃูŽูˆู’ูู„ู„ุฃูุณู’ุชูุนูŽุงู†ูŽุฉู ูƒูŽุฐูŽู„ููƒู’ ูˆูŽู„ุงูŽู…ูŽุงู†ูุน ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฃูุณู’ุชูุนูŽุงู†ูŽุฉู ุจูุงูุณู’ู…ูู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ูƒูŽู…ูŽุงูŠูุณู’ุชูŽุนูŽุงู†ู ุจูุฐูŽุงุชูู‡ู Maka kami katakan bahwa huruf Ba pada permulaan kalimat Bismillah adakalanya mengandung arti kebersamaan dengan Allah dari sisi memohon keberkahan dengan menyebut nama Allah, adakalanya mengandung arti memohon pertolongan pada Dzat Allah dengan menyebut nama Nya, dan tidak terlarang memohon pada nama Allah Swt sebagaimana memohon pertolongan pada Dzat Nya. ูˆูŽุงู„ุฃูŽูˆู’ู„ู‰ูŽ ุฌูŽุนู’ู„ูู‡ูŽุง ู„ูู„ู’ู…ูุตูŽุงุญูŽุจูŽุฉู ุนูŽู„ู‰ูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ู ุงู„ุชู‘ูŽุจูŽุงุฑููƒู ุฃูŽูˆู’ ุนูŽู„ู‰ูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ู ุงู„ุฃูุณู’ุชูุนูŽุงู†ูŽุฉู ุจูุฐูŽุงุชูู‡ ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูŽ ูู„ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฌูŽุนู’ู„ูŽู‡ูŽุง ู„ูู„ุฃูุณู’ุชูุนูŽุงู†ูŽุฉู ุจูุงูุณู’ู…ูู‡ู ุฅูุณูŽุงุกูŽุฉู ุงู„ุฃูŽุฏูŽุงุจู Dan yang paling utama adalah menafsirkan arti huruf Ba tersebut dengan arti kebersamaan dari sisi memohon keberkahan dengan menyebut nama Allah Swt. Atau dengan arti memohon pertolongan pada Dzat Allah, karena memohon pertolongan pada nama Allah adalah perbuatan tercela yang tercela. ูู„ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ุฅูุณู’ุชูุนูŽุงู†ูŽุฉูŽ ุชูŽุฏู’ุฎูู„ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ุขู„ูŽุฉู ููŽูŠูŽู„ู’ุฒูŽู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุฌูŽุนู’ู„ู ุฅูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽู‚ู’ุตููˆุฏู‹ุง ู„ูุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ู„ุงูŽ ู„ูุฐูŽุงุชูู‡ู Karena memohon pertolongan pengertianya akan masuk pada penggunaan alat, seandainya memohon pertolongan itu pada nama Allah, maka nama Allah di jadikan sebagai alat yang memungkinkan maksud pada selain Allah, bukan tujuan pada Dzat Allah Swt. Memungkinkan bermaksud atau bertujuan memohon kepada selain Allah adalah terlarang dan menimbulkan kekufuran. ุงูู„ุงู‘ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุฌูŽุนู’ู„ูู‡ูŽุง ู„ูู„ุฃูุณู’ุชูุนูŽุงู†ูŽุฉู ุจูุงุณู’ู…ูู‡ู ู†ูŽุธู’ุฑู‹ุง ุงูู„ู‰ูŽ ุฌูู‡ูŽุฉู ุงู„ุฃูุฎู’ุฑูŽู‰ ูˆูŽู‡ูู‰ูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ููŽุนู’ู„ูŽ ุงู„ู…ูŽุดู’ุฑููˆู’ุนู ูููŠู’ู‡ู ู„ุงูŽ ูŠูŽุชูู…ู‘ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ู ุงู„ุฃูŽูƒู’ู…ูŽู„ู ุงูู„ุงู‘ูŽ ุจูุงูุณู’ู…ูู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูŽ ู„ูŽูƒูู†ู’ ู‚ูŽุฏู’ ูŠูู‚ูŽุงู„ู ู…ูŽุธูŽู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ุฃูุณูŽุงุกูŽุฉู ุงู„ุฃูŽุฏูŽุงุจู ู…ูŽุงุฒูŽุงู„ูŽุชู’ ู…ูŽูˆู’ุฌููˆู’ุฏูŽุฉู‹ Kecuali apabila diucapkan, bahwa menjadikan arti huruf Ba dengan memohon pertolongan pada nama Allah swt, adalah karena melirik ke sisi lain, yaitu melirik pada pengakuan alasannya, bahwa perbuatan yang hendak dilakukan seiring membaca Bismillah adalah tidak sempurna kecuali dengan menyebut nama Allah. Akan tetapi pengakuan alasan ini seperti inipun masih rentan menimbulkan dugaan yang salah hingga berakibat kekufuran yang selalu ada karenanya. Kesimpulannya bahwa huruf Ba tidak boleh diartikan memohon pertolongan kepada nama Allah Swt, akan tetapi sesungguhnya memohon pertolongan itu adalah pada Dzat Allah Swt, bukanlah pada nama. ูˆูŽู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ุงู„ุจุงูŽุกู ุงู„ุฅูุดุงูŽุฑูู‰ู‘ู ุจูู‰ ูƒูŽุงู†ูŽ ู…ูŽุงูƒูŽุงู†ูŽ ูˆูŽุจูู‰ ูŠูŽูƒูˆูู†ู ู…ูŽุงูŠูŽูƒูˆูู†ู ูˆูŽุญููŠู’ู†ูŽุฆูุฐู ูŠูŽูƒูˆูู†ู ูู‰ู ุงู„ุจูŽุงุกู ุฅูุดูŽุงุฑูŽุฉูŒ ุงูู„ู‰ูŽ ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ุนูŽู‚ูŽุงุฆูุฏู ูู„ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู…ูุฑูŽุงุฏูŽ ุจูู‰ ูˆูŽุฌูŽุฏูŽ ู…ูŽุงูˆูŽุฌูŽุฏูŽ ูˆูŽุจูู‰ ูŠูˆูุฌูŽุฏู ู…ูŽุงูŠูˆูุฌูŽุฏู Makna huruf Ba dari sisi isyarat yang terkandung di dalam-nya adalah Allah Swt berkata, โ€œOlehKU telah terjadi sesuatu telah terjadi, olehKU pula akan terjadi sesuatu akan terjadiโ€ dari arti ini huruf Ba merupakan pertanda dari semua unsur aqidah, karena sesungguhnya yang di maksudkan dari aqidah itu adalah โ€œOlehKU telah terwujud sesuatu yang telah terwujud, olehKU pula akan terwujud sesuatu yang akan terwujudโ€. ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽูƒูˆูู†ู ูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ุงูู„ุงู‘ูŽ ู…ูŽู†ู ุงุชู‘ูŽุตูŽููŽ ุจูุตูููŽุงุชู ุงู„ูƒูŽู…ูŽุงู„ู ูˆูŽุชูŽู†ูŽุฒูŽู‡ูŽ ุนูŽู†ู’ ุตูููŽุงุชู ุงู„ู†ู‘ูู‚ู’ุตุงูŽู†ู ูƒูŽู…ูŽุงูƒูŽุฑู‘ูŽุฑูŽู‡ู ุจูŽุนู’ุถู ุงู„ุฃูŽุฆูู…ู‘ูŽุฉู ุงู„ุชู‘ูŽูู’ุณููŠู’ุฑู Tidaklah huruf Ba mengandung makna Isyarat seperti demikian, kecuali makna Isyarat tersebut terdapat pada Dzat yang memiliki sifat sempurna serta tersucikan dari sifat-sifat yang kurang, sebagaimana kandungan makna seperti itu di tetapkan oleh para Ulama-Ulama tafsir. ูˆูŽุงู„ุฃูุณู’ู…ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ุจูุตู’ุฑููŠู‘ููŠู’ู†ูŽ ู…ูุดู’ุชู‚ูŒ ู…ูู† ุงู„ุณู‘ูู…ู’ูˆูŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุงู„ุนูู„ููˆู’ ุฏูˆูู†ู‡ู ููููู„ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุนู’ู„ููˆู’ ู…ูุณูŽู…ู‘ูŽุงู‡ู Kalimat โ€œIsmuโ€ pada Bismillah menurut Ulama-ulama kota Bashroh Iraq adalah diambil dari kalimat โ€œsumwunโ€ artinya tinggi, kalimat ismu tidak di artikan selain makna tinggi karena makna tinggi memberikan pertanda Maha tinggi nama yang di sebutnya yaitu nama Allah Swt. ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽู…ูŒ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ุฐู‘ูŽุงุชู ุงู„ูˆุงูŽุฌูุจู ุงู„ูˆูุฌูˆูุฏู ุงู„ู…ูุณู’ุชูŽุญูู‚ู‘ู ุจูุฌูŽุงู…ููŠู’ุนู ุงู„ู…ูŽุญูŽุงู…ูุฏู Nama Allah adalah sebuah nama pada Dzat yang wajib wujudnya, Dzat yang paling berhak mendapat segala pujian. ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู ุตูููŽุชุงูŽู†ู ู…ูŽุฃู’ุฎูˆูุฐูŽุชุงูŽู†ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุจูู…ูŽุนู’ู†ู‰ูŽ ุงู„ุฃูุญู’ุณูŽุงู†ู ู„ุงูŽุจูู…ูŽุนู’ู†ุงูŽู‡ูŽุง ุงู„ุฃูŽุตู’ู„ูู‰ู‘ู ุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ู’ ู‡ููˆูŽ ุฑูู‚ู‘ูŽุฉูŒ ูู‰ู ุงู„ู‚ูŽู„ู’ุจู ุชูŽู‚ู’ุชูŽุถูู‰ู’ ุงู„ุชู‘ูŽููŽุถู‘ูู„ูŽ ูˆูŽุงู„ุฃูุญู’ุณูŽุงู†ูŽ ูู„ุฃูุณู’ุชูุญูŽุงู„ูŽุฉู ุฐูŽู„ูููƒูŽ ูู‰ู ุญูŽู‚ู‘ูู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูŽ Kalimat โ€œArrohman Arrohiimโ€ adalah dua buah sifat Allah yang di ambil dari kata โ€œArrohmahโ€ artinya pemberi kebaikan, kedua kalimat tersebut tidak di artikan dengan makna โ€œArrohmahโ€ yang sesungguhnya yaitu kasih sayang dari dalam hati yang menimbulkan memberi penghormatan dan kebaikan pada yang di sayanginya, karena kasih sayang timbul dari lubuk hati mustahil bagi Allah Swt, Allah tidak memiliki hati. III. MUQODDIMAH ILMU FIQIH Ketika akan mempelajari Ilmu Fiqih, maka saya katakan ุญูŽุฏู‘ูู‡ู ุนูู„ู’ู…ูŒ ุจูุงูŽุญู’ูƒูŽุงู…ู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุนููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ุนูŽู…ูŽู„ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู…ููƒู’ุชูŽุณูุจูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฏูู„ู‘ูŽุชูู‡ูŽุง ุงู„ุชู‘ูŽูู’ุตููŠู’ู„ููŠู‘ูŽุฉู 1. Batasan definisi ; Batasan Ilmu Fiqih adalah ilmu tentang hukum-hukum agama dala suatu amal perbuatan, dan hukum tersebut berdasarkan dari dalil-dalil yang rinci. ูˆูŽู…ูŽูˆู’ุถููˆุนูู‡ู ุฃูŽูู’ุนูŽุงู„ู ุงู„ู…ููƒู„ู‘ูŽูููŠู’ู†ูŽ 2. Penempatan ruang lingkup ; Ruang lingkup Ilmu Fiqih adalah pada perbuatan-perbuatan orang mukallaf, yaitu orang yang telah balig dan berakal. ูˆูŽุซูŽู…ู’ุฑูŽุชูู‡ู ุฅูู…ู’ุชูุซูŽุงู„ู ุฃูŽูˆูŽุงู…ูุฑูุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูŽ ูˆูŽุงุฌู’ุชูู†ูŽุงุจู ู†ูŽูˆูŽุงู‡ููŠู’ู‡ู 3. Buah hasilnya ; Yang di hasilkan dari Ilmu Fiqih adalah dapat mengetahui cara memenuhi perintah Allah serta menjauhi larangan Nya. ูˆูŽููŽุถู’ู„ูู‡ู ููŽูˆู’ู‚ูŽุงู†ูู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽุงุฆูุฑูุงู„ุนูู„ููˆู’ู…ู , ู„ูู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู…ูŽู†ู’ ูŠูุฑูุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจูู‡ู ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ูŠูููŽู‚ู‘ูู‡ู’ู‡ู ูู‰ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู 4. Keutamaan kelebihannya ; Keutamaan Ilmu Fiqih adalah lebih utama diantara ilmu-Ilmu lainnya, karena Sabda Nabi Saw ; โ€œBarang siapa Allah menghendaki baik kepadanya maka Allah memberi karunia kepadanya dapat memahami agama Islamโ€. ูˆูŽู†ูุณู’ุจูŽุชูู‡ู ุงูŽู„ู…ูุบูŽุงูŠูุฑูŽุฉู ู„ูู„ู’ุนูู„ููˆู’ู…ู 5. Perbandingan Ilmu Fiqih dengan Ilmu lainnya ; Perbandingan Ilmu fiqih terhadap ilmu-ilmu lainnya adalah Ilmu Fiqih mempengaruhi ilmu lainnya. ูˆูŽูˆูŽุงุถูุนูู‡ู ุงูŽู„ุฃูŽุฆูู…ู‘ูŽุฉู ุงู„ู…ุฌูุชู’ู‡ูŽูุฏููˆู’ู†ูŽ ูƒูŽุงู„ุงูู…ูŽุงู…ู ุงู„ุดู‘ูŽุงููุนูู‰ ูˆูŽู…ุงูŽู„ููƒู 6. Pencipta penyusun ; Penyusun Ilmu fiqih adalah para Imam Mujtahid mutlak sebagai pemimpin madhab seperti Imam Syefei Muhammad bin Idris, Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hambal. ูˆูŽุงุณู’ู…ูู‡ู ุนูู„ู’ู…ู ุงู„ููู‚ู’ู‡ู 7. Nama ; Nama Ilmu ini adalah Ilmu Fiqih. ูˆูŽุงุณู’ุชูู…ู’ุฏูŽุงุฏูู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ูƒูุชูŽุงุจู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูู†ู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุฅูุฌู’ู…ูŽุงุนู ูˆูŽุงู„ู‚ููŠูŽุงุณู 8. Nara Sumber ; Sumber Ilmu fiqih adalah dari Al-Qurโ€™an, Hadits, Ijmaโ€™Ulama dan dari Qiyas usul fiqih. ูˆูŽุญููƒู’ู…ูู‡ู ุดูŽุฑู’ุนู‹ุง ูˆูุฌููˆู’ุจู ุงู„ุนูŽูŠู’ู†ูู‰ ุฃูŽูˆู’ุงู„ูƒูŽููŽุงุฆูู‰ 9. Hukum ; Hukum mempelajari Ilmu fiqih menurut hukum agama adalah ada yang wajib aeni ada juga yang fardu kifayah. ูˆูŽู…ูŽุณูŽุงุฆูู„ูู‡ู ุงูŽู„ู‚ูŽุถูŽุงูŠูŽุง ูƒูŽุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงุฌูุจูŽุฉูŒ ูˆูŽู†ูŽุญู’ูˆูู‡ู 10. Masalah-masalah perihal ; Masalah-masalah yang terdapat pada Ilmu fiqih adalah pernyataan-pernyataan hukum, seperti niat dalam ibadah itu wajib, dan lain sebagainya. IV. URAIAN BISMILLAH VERSI ILMU FIQIH ูˆูŽุงู„ุขู†ูŽ ุฃูŽูŠู’ุถุงู‹ ู†ูุดูŽุฑูุนู ูู‰ู ููŽู†ู‘ู ุงู„ููู‚ู’ู‡ู ููŽูŠูู‚ูŽุงู„ู ุงู„ุจูŽุณู’ู…ูŽู„ูŽุฉู ู…ูŽุทู’ู„ููˆุจูŽุฉูŒ ูู‰ู ูƒูู„ู‘ู ุฃูŽู…ู’ุฑู ุฐูู‰ ุจูŽุงู„ู ุฃูŽู‰ ุญูŽุงู„ู ูŠูู‡ู’ุชูŽู…ู‘ู ุจูู‡ู ุดูŽุฑู’ุนู‹ุง ุจูุญูŽูŠู’ุซู ู„ุงูŽูŠูŽูƒููˆู†ู ู…ูุญูŽุฑู‘ูŽู…ู‹ุง ูู„ุฐุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ู…ููƒูŽุฑู‘ูŽู‡ู‹ุง ูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ุณูŽููŽุงุณูููŽ ุงู„ุฃูู…ููˆู’ุฑู ุฃูŽู‰ู’ ู…ูุญูŽู‚ู‘ูŽุฑูŽุชูู‡ุงูŽ Ketika akan mempelajari ilmu fiqih, maka dikatakan ; Membaca Bismillah diperintahkan di setiap kali mengawali perbuatan baik, artinya di segala perkara yang di anggap penting menurut agama. Penting di sini dalam Ilmu fiqih adalah bukan haram dzatiy inti, bukan makruh dzatiy dan juga bukan dari perkara yang hina. ูˆูŽุงู„ุญูŽุงุตูู„ู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ุชูŽุนู’ุชูŽุฑููŠู’ู‡ูŽุง ุงู„ุฃูŽุญู’ูƒูŽุงู…ู ุงู„ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉู Kesimpulannya bahwa hukum membaca Bismillah terbagi lima bagian, yaitu ; ุงู„ูˆูุฌููˆุจู , ูƒูŽู…ูŽุงููู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุนูู†ู’ุฏูŽู†ุงูŽ ู…ูŽุนูŽุงุดูุฑูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุงููุนููŠู‘ูŽุฉู a. Wajib ; Sebagaimana hukum membaca Bismillah ketika mendirikan shalat, menurut madhab kita Imam Syafei. ุงู„ุงูุณู’ุชูุญู’ุจุงูŽุจู , ุนูŽูŠู’ู†ุงู‹ ูƒูŽู…ุงูŽ ููู‰ ุงู„ูˆูุถููˆุกู ูˆูŽุงู„ุบูุณู’ู„ู , ูˆูŽูƒูููŽุงูŠูŽุฉู‹ ูƒูŽู…ูŽุง ููู‰ ุฃูŽูƒู’ู„ู ุงู„ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉู ูˆูŽูƒูŽู…ูŽุงููู‰ ุฌูู…ูŽุงุนู ุงู„ุฒู‘ูŽูˆู’ุฌูŽูŠู’ู†ู ููŽุชูŽูƒู’ููู‰ ุชูŽุณู’ู…ููŠูŽุฉู ุฃูŽุญูŽุฏูู‡ูู…ูŽุง b. Sunnah ; Hukum membaca Bismillah terbagi dua bagian, pertama sunnah aen, yaitu sebagaimana saat mau malaksanakan wudlu atau mandi besar. Kedua sunnah kifayah, yaitu sebagaimana saat makan berjamaโ€™ah, saat bersenggama pasangan suami istri, dalam membacda Bismillah cukup salah seorang dari mereka. ุงูŽู„ุญูŽุฑูŽู…ู ุฐูŽุงุชูู‰ ูƒูŽุงู„ุฒู‘ูู†ุงูŽ ู„ุงูŽูู„ุนูŽุงุฑูุถู ูƒูŽุงู„ูˆูุถููˆุกู ุจูู…ุงูŽุกู ู…ูŽุบู’ุตููˆู’ุจู c. Haram ; Hukum membaca Bismillah haram adalah pada perbuatan yang hakikatnya memang haram, seperti zina. Akan tetapi apa bila pada perbuatan yang haram Aridli hal baharu maka membaca Bismillah tidak haram, seperti saat mau berwudlu dengan air yang di dapat dari mencuri. ุงูŽู„ู…ูŽูƒู’ุฑููˆู’ู‡ู ุฐูŽุงุชูู‰ ูƒูŽุงู„ู†ู‘ูŽุธู’ุฑู ุงู„ููŽุฑู’ุฌู ุฒูŽูˆู’ุฌูŽุชูู‡ู ู„ุงูŽูู„ุนูŽุงุฑูุถู ูƒูŽุฃูŽูƒู’ู„ู ุงู„ุจูŽุตูŽู„ู d. Makruh ; Hukum membaca Bismillah makruh adalah pada perbuatan yang hakikatnya memang makruh, seperti melihat pada kelamin antara suami dan istri. Akan tetapi apa bila pada perbuatan yang makruh Aridli maka membaca Bismillah tidak makruh, seperti saat mau memakan bawang putih. Karena dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. ุงูŽู„ู…ูุจูŽุงุญู ุงู„ู‘ูŽุชูู‰ ู„ุงูŽุดูŽุฑูŽููŽ ูููŠู’ู‡ูŽุง ูƒูŽู†ูŽู‚ู’ู„ู ู…ูŽุชูŽุงุนู ู…ูู†ู’ ู…ูŽูƒูŽุงู†ู ุงูู„ู‰ูŽ ุขุฎูŽุฑูŽ e. Mubah atau boleh ; Hukum membaca Bismillah boleh adalah pada perbuatan yang tidak memiliki nilai terhormat, seperti memindahkan benda dari suatu tempat ke tempat lain. ู„ูู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูƒูู„ู‘ู ุฃูŽู…ู’ุฑู ุฐูู‰ ุจูŽุงู„ู ู„ุงูŽูŠูุจู’ุฏูŽุฃู ูููŠู’ู‡ู ุจูุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู ููŽู‡ููˆูŽ ุฃูŽุจู’ุชูŽุฑู ุฃูŽูˆู’ุฃูŽู‚ู’ุทูŽุนูŒ ุฃูŽูˆู’ุฃูŽุฌู’ุฐูŽู…ู ูˆูŽุงู„ู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ู‘ู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู†ูŽุงู‚ูุตูŒ ูˆูŽู‚ูŽู„ููŠู’ู„ู ุงู„ุจูŽุฑูŽูƒูŽุฉู Karena sabda Nabi Saw yaitu ; โ€œSetiap perkara yang memiliki nilai baik ketika tidak di awali dengan Bismillah maka perkara itu laksana hewan terputus ekornya, atau berpenyakit kudis, artinya kurang baik dan sedikit keberkahannyaโ€. HR. Bukhori Muslim V. MUQODDIMAH ILMU TASAWUF Ketika akan mempelajari ilmu Tasawuf, maka saya katakan ; ุญูŽุฏู‘ูู‡ู ุนูู„ู’ู…ูŒ ูŠูุนู’ุฑูŽูู ุจูู‡ู ุฃูŽุญู’ูˆุงูŽู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽูู’ุณู ูˆูŽุตููุงูŽุชูู‡ุงูŽ ุงู„ุฐู‘ูŽู…ููŠู’ู…ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุญูŽู…ููŠู’ุฏูŽุฉู 1. Batasan definisi ; Batasan ilmu Tasawuf adalah suatu ilmu yang menjadi pedoman untuk mengetahui keadaan hawa nafsu setiap orang dan sifat-sifatnya, baik sifat-sifat yang tercela ataupun sifat-sifat yang terpuji. ูˆูŽู…ูŽูˆู’ุถููˆุนูู‡ู ุงู„ู†ู‘ูŽูู’ุณู ู…ูู†ู’ ุญูŽูŠู’ุซู ู…ุงูŽูŠูุนู’ุฑูŽุถู ู„ูŽู‡ุงูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฃูŽุญู’ูˆุงูŽู„ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ููุงูŽุชู 2. Penempatan ruang lingkup ; Penempatan atau letak ilmu Tasawuf adalah menerangkan hawa nafsu sekiranya dari membicarakan yang terjadi padanya baik dari sisi keadaan ataupun dari sisi sifat-sifatnya. ูˆูŽุซูŽู…ู’ุฑูŽุชูู‡ู ุงู„ุชู‘ูŽูˆูŽุตูู„ู ุจูู‡ู ุฅูู„ู‰ูŽ ุชูŽุฎู’ู„ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู‚ูŽู„ู’ุจู ุนูŽู†ู ุงู„ุฃูŽุบู’ูŠุงูŽุฑู ูˆูŽุชูŽุญู’ู„ููŠู‘ูŽุชูู‡ู ุจูู…ูุดุงูŽู‡ูŽุฏุงูŽุชู ุงู„ู…ูู„ููƒู ุงู„ุบูŽูู‘ูŽุงุฑู 3. Buah hasilnya ; Hasil mempelajari ilmu Tasawuf adalah sebagai penghubung untuk dapat mengosongkan hati dari setiap selain Allah Swt dan menghiasi hati dengan menyaksikan Allah Yang Maha Raja nan Maha pengampun. ูˆูŽููŽุถู’ู„ูู‡ู ููŽูˆู’ู‚ุงูŽู†ูู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณุงูŽุฆูุฑู ุงู„ุนูู„ููˆู’ู…ู ู…ูู†ู’ ุฌูู‡ูŽุฉู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ูŠููˆู’ุตูู„ู ุฅูู„ู‰ูŽ ุชูŽุฎู’ู„ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู‚ูŽู„ู’ุจู ุนูŽู†ู ุงู„ุฃูŽุบู’ูŠุงูŽุฑู ูˆูŽุชูŽุญู’ู„ููŠู‘ูŽุชูู‡ู ุจูู…ูุดุงูŽู‡ูŽุฏุงูŽุชู ุงู„ู…ูู„ููƒู ุงู„ุบูŽูู‘ูŽุงุฑู 4. Keutamaan kelebihannya ; Keutamaan ilmu Tasawuf adalah melebihi keutamaan ilmu yang lain di lihat dari sisi bah ilmu Tasawuf akan menghubungkan untuk dapat mengosong-kan hati dari setiap selain Allah Swt dan menghiasi hati dengan menyaksikan Allah Yang Maha Raja nan Maha pengampun. ูˆูŽู†ูุณู’ุจูŽุชู‡ู ู„ูู„ู’ุนูู„ููˆู’ู…ู ููŽู‡ูู‰ูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽุตู’ู„ู ูƒูู„ู‘ู ุนูู„ู’ู…ู ูˆูŽู…ุงูŽุณููˆุงูŽู‡ู ููŽุฑู’ุนูŒ ูˆูŽู†ูุณู’ุจูŽุชูู‡ู ู„ูู„ู’ุจุงูŽุทูู†ู ูƒูŽู†ูุณู’ุจูŽุฉู ุงู„ููู‚ู’ู‡ู ุฅูู„ู‰ูŽ ุงู„ุธู‘ูŽุงู‡ูุฑู 5. Perbandingan ilmu Tasawuf dengan Ilmu lainnya ; Perbandingan ilmu Tasawuf dengan ilmu-ilmu lainnya adalah bahwa ilmu Tasawuf adalah dasar bagi setiap ilmu dan selain ilmu Tasawuf adalah cabang-cabangnya. Dan perbandingan ilmu Tasawuf dengan batin adalah seperti ilmu Fiqih pada ilmu dohir. ูˆูŽูˆูŽุงุถูุนููˆู’ู‡ู ููŽู‡ูู…ู’ ุงู„ุฃูŽุฆูู…ู‘ูŽุฉู ุงู„ุฃูŽุนู’ูŠุงูŽู†ู ุงู„ุนุงูŽุฑููููˆู’ู†ูŽ ุจูุฑูŽุจู‘ูู‡ูู…ู’ ุงู„ู…ูŽู†ุงูŽู†ู ูƒุงูŽู„ุดู‘ูŽูŠู’ุฎู ุงุจู’ู†ู ุนูŽุทุงูŽุกู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ุฅูู…ุงูŽู…ู ุงู„ุบุงูŽุฒูŽู„ู‰ู ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑู ุฐูŽู„ููƒูŽ 6. Pencipta penyusun ; Pencipta ilmu Tasawuf adalah para Imam hakikat yaitumereka yang makrifat kepada Tuhannya Yang Maha memberi, seperti Syekh Ibnu Athoillah,Al-Imam Al-Gozaliy dan lain sebagainya. Pencipta di sini artinya adalah mereka yang menulis serta menyusun buku-buku Tasawuf dan menyangkal faham-faham sesat yang di kemukakan kaum Muโ€™tazilah atau kaum-kaum sesat lainnya, pencipta disini diartikan menulis kitab-kitab tentang pelajaran Tasawuf karena tidaklah betul ilmu Tasawuf diciptakan oleh mereka secara sesunguhnya, karena ilmu tasawuf telah ada di bawa oleh setiap nabi-nabi dari semenjak Nabi Adam as. Hingga zaman baginda Nabi Muhammad di hari Qiyamah. ูˆูŽุงุณู’ู…ูู‡ู ุนูู„ู’ู…ู ุงู„ุชู‘ูŽุตูŽูˆููู ุฃูŽูˆู’ ุนูู„ู’ู…ู ุงู„ุฃูŽุฎู’ู„ุงูŽู‚ู 7. Nama ; Ilmu ini di namakan dengan ilmu โ€œTasawufโ€ artinya ilmu sufistik, atau di sebut juga dengan ilmu akhlaq, dalam melatih serta mengendalikan hawa nafsu. ูˆูŽุงุณู’ุชูู…ู’ุฏูŽุงุฏูู‡ู ู…ูู†ูŽ ูƒูŽู„ุงูŽู…ู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽูƒูŽู„ุงูŽู…ู ุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุณูŽูŠู‘ูุฏู ูˆูŽู„ูŽุฏู ุนูŽุฏู’ู†ุงูŽู†ู ูˆูŽุฐูŽูˆูู‰ ุงู„ูŠูŽู‚ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงู„ุนูุฑู’ูุงูŽู†ู 8. Nara Sumber ; Sumber ilmu Tasawuf adalah dari firman-firman Allah Swt, sabda-sabda Nabi rasulullah Saw yaitu penghulu dari keturunan Adnan, dan juga dari para Ulama yang memiliki keyakinan yang sungguh dan para ahli makrifat. ูˆูŽุญููƒู’ู…ูู‡ู ุงู„ูˆูุฌููˆู’ุจู ุงู„ุนูŽูŠู’ู†ูู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ู‘ู ู…ููƒูŽู„ู‘ููู , ูˆูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ูู„ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ูƒูŽู…ุงูŽูŠูŽุฌูุจู ุชูŽุนูŽู„ู‘ูู…ู ู…ุงูŽูŠูุตู’ู„ูุญู ุงู„ุธู‘ูŽุงู‡ูุฑูŽ ูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ูŠูŽุฌูุจู ุชูŽุนูŽู„ู‘ูู…ู ู…ุงูŽูŠูุตู’ู„ูุญู ุงู„ุจุงูŽุทูู†ูŽ 9. Hukum ; Hukum mempelajari ilmu Tasawuf adalah wajib Aeni atas setiap mukallaf hukum demikan dikarenakan bahwa sesungguhnya sebagaimana diwajibkan mempelajari ilmu yang memperbaiki dohir ilmu Fiqih demikian juga diwajibkan untuk mempelajari ilmu yang memperbaiki batin ilmu Tasawuf. ูˆูŽู…ูŽุณูŽุงุฆูู„ูู‡ู ุงูŽู„ู‚ูŽุถุงูŽูŠุงูŽ ุงู„ู‘ูŽุชูู‰ ูŠูุจู’ุญูุซู ูููŠู’ู‡ุงูŽ ุนูŽู†ู’ ุนูŽูˆุงูŽุฑูุถูู‡ู ุงู„ุฐู‘ูŽุงุชููŠู‘ูŽุฉู ูƒุงูŽู„ููŽู†ุงูŽุกู ูˆูŽุงู„ุจูŽู‚ุงูŽุกู ูˆูŽุงู„ู…ูุฑุงูŽู‚ูŽุจูŽุฉู ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑู ุฐูŽู„ููƒูŽ 10. Masalah-masalah perihal ; Masalah-masalah ilmu Tasawuf adalah kaidah-kaidah yang membahas sifat-sifat hawa nafsu yang berjenis Dzat, seperti kebinasaan, kekekalan, pendekatan diri kepada Allah Swt dan lain sebagainya. VI. URAIAN BISMILLAH VERSI ILMU TASAWUF ูˆูŽุงู„ุขู†ูŽ ู†ูุดูŽุฑูุนู ูู‰ู ููŽู†ู‘ู ุงู„ุชู‘ูŽุตูŽูˆููู ููŽูŠูŽู†ู’ุจูŽุบูู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ู†ูŽุชูŽูƒู„ู‘ูŽู…ูŽ ูุจูุทูŽุฑู’ูู ุงู„ุจูŽุณู’ู…ูŽู„ูŽุฉู ู…ูู…ู‘ูŽุงูŠูู†ูŽุณูุจู ุงู„ููŽู†ู‘ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽุตูŽูˆููู Ketika saat ini kita hendak mempelajari ilmu Tasawuf maka selayaknya kita terlebih dulu membicarakan sepucuk uraian bahasan Bismillah sesuai dengan ilmu Tasawuf. ููŽู†ูŽู‚ููˆู„ู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู…ู‘ูŽุงูŠูŽุชูŽุนูŽู„ูŽู‚ู ุจูุงู„ุจูŽุณู’ู…ูŽู„ูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู…ูŽุนุงูŽู†ู‰ู ุงู„ุฏู‘ูŽู‚ููŠู’ู‚ูŽุฉู ู…ุงูŽู‚ููŠู’ู„ูŽ ุ› ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุจุงูŽุกูŽ ุจูŽู‡ุงูŽุกู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ุณู‘ููŠู’ู†ู ุณูŽู†ุงูŽุกู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู…ููŠู’ู…ู ู…ูŽุฌู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู Maka kami katakan bahwa diantara makna-makna halus yang berkaitan dengan Bismillah adalah seperti dikatakan ; bahwa huruf Ba artinya keagungan Allah, huruf Sin artinya keluhuran derajat Allah dan huruf Mim artinya kemuliaan Allah. ูˆูŽู‚ููŠู’ู„ูŽ ุงู„ุจุงูŽุกู ุจููƒุงูŽุกู ุงู„ุชู‘ูŽุงุฆูุจููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ุณู‘ููŠู’ู†ู ุณูŽู‡ู’ูˆู ุงู„ุบุงูŽููู„ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู…ููŠู’ู…ู ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุชูู‡ู ู„ูู„ู’ู…ูุฐู’ู†ูุจููŠู’ู†ูŽ Dan disebutkan ; huruf Ba artinya tangisan orang-orang yang bertaubat, huruf Sin artinya lalainya orang-orang lupa dan huruf Mim artinya ampunan Allah Swt kepada orang-orang yang berdosa. ูˆูŽู‚ุงูŽู„ูŽ ุจูŽุนู’ุถู ุงู„ุตู‘ููˆู’ูููŠู‘ูŽุฉู ุ› ุฃูŽู„ู„ู‡ู ูู„ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุตู‘ูŽูุงูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ูู„ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ูˆูŽูุงูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู ูู„ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฌูŽูุงูŽ Sebagian Ulama ahli Tasawuf berkata ; dalam kalimat Bismillah Allah adalah bagi ahli shofa yang suci hatinya, Ar-Rohmaan adalah bagi ahli Wafa yang dikabulkan permohonannya dan Ar-Rohiim adalah bagi ahli Jafa jahat dan durhaka kepada Allah Swt. ูˆูŽู‚ุงูŽู„ููˆู’ุง ุฃูŽูˆู’ุฏูŽุนูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฌูŽู…ููŠู’ุนูŽ ุงู„ุนูู„ููˆู’ู…ู ูู‰ู ุงู„ุจุงูŽุกู ุฃูŽู‰ู’ ุจู‰ู ูƒุงูŽู†ูŽ ูˆูŽุจู‰ู ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ู…ุงูŽ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู , ููŽูˆูุฌููˆู’ุฏู ุงู„ุนูŽูˆุงูŽู„ูู…ู ุจู‰ู ูˆูŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู„ูุบูŽูŠู’ุฑูู‰ ูˆูุฌููˆู’ุฏูŒ ุญูŽู‚ููŠู’ู‚ูู‰ูŒ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูุงู„ุฅูุณู’ู…ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ูู…ู’ ุ› ู…ุงูŽู†ูŽุธูŽุฑู’ุชู ูู‰ู ุดูŽูŠู’ุกู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูˆูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุงู„ู„ู‡ูŽ ูููŠู’ู‡ู ุฃูŽูˆู’ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽู‡ู Para Ulama ahli Tasawuf atau ahli makrifat berkata ; Allah menyimpan semua ilmu pada huruf Ba, artinya โ€œOlehKU telah terjadi sesuatu telah terjadi, olehKU pula akan terjadi sesuatu akan terjadiโ€. Oleh karenanya wujud semua alam adalah sebab Aku, dan selain Aku tidak ada wujud yang hakiki kecuali dengan nama-Ku, hal ini adalah makna pendapat para Ulama ahli makrifat, yaitu โ€œTidak semata-mata aku melihat sesuatu perkara melainkan aku melihat Allah Swt akan ada-nya perkara itu atau sebelum adanya perkara ituโ€ ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุฃูŽูŠู’ุถุงู‹ ุ› ูƒูŽุซููŠู’ุฑู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุฉู ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุชูู‡ู ุนุงูŽู…ู‘ูŽุฉูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ู…ูŽุฎู’ู„ููˆู’ู‚ุงูŽุชูู‡ู ููŽูŠูŽู†ู’ุจูŽุบูู‰ ู„ููƒูู„ู‘ู ุดูŽุฎู’ุตู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุฃูŽุฎุงูŽู‡ู ู„ูู„ู’ู…ููˆุงูŽููŽู‚ูŽุฉู ู„ูŽู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽุฌูŽู„ู‘ูŽ Lafadz Ar-Rohmaan juga mengandung makna ; banyak kasih sayang, dan rahmat Allah adalah menyeluruh kepada semua makhluk-Nya, oleh karena itu setiap orang selayaknya dapat mengasihi sesama saudaranya, menyamai dengan kasih sayang yang terkandung dalam lafadz Ar-Rohmaan, yaitu sifat Allah Yang Maha luhur nan Maha Mulia. TAMMAT oooOO*OOooo PUSTAKA KATEGORI TAUHID 1. Syekh Ibrahim Al-Bajuriy Syekh, Risalah Al-bajuriy, Matan Tizan Ad-Daruriy, cet. Daarul Ihya Indonesia 2. Syekh Ibrahim Al-Bajuriy Syekh, Hasyiah Tuhfatul Marid, cetakan Usaha keluarga Semarang 3. Syekh Ahmad Al-Juhariy Matan Jauhar Tauhid, cetakan Usaha keluarga Semarang. 4. Sayyid Ahmad Zaeni Dahlan, Fathul-Jawad Al-Mannan, cetakan Piramida Surabaya Indonesia 5. Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawiy, Qotrul-Ghoets Sayarah Abu Laets Samarqondiy, cetakan Serikat Al-Maโ€™arif Bandung Dan masih banyak lagi yang lain PUSTAKA KATEGORI FIQIH 1. Syekh Abu Bakar Ibnu Muhammad Satho, Hasyiah Iโ€™anatu-Tholibin 4 Jilid, cetakan Serikat Nur Asia. 2. Sayyid Abdurraman bin Muhammad bin Husen bin Umar Baโ€™lawiy, Bughiyatul Murtasyidin, cetakan Usaha keluarga Semarang 3. Abu Abdul Mukti Syekh Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi Al-Jawiy Al-Bantaniy At-Tanariy, Ulama abad 14 H. Nihayatuz-Zen, cetakan Serikat Nur Asia 4. Syekh Ibrohim Al-Bajuriy, Hasyiah Al-Bajuriy Ala Ibnu Qosim Al-Ghoziy 2 Jilid, cetakan Daarul Ihyaa Kutubul-Arobiyyah Indonesia 5. Al-Imam Taaqiuddin Abu Bakar bin Muhammad Al-Husainiy Al-Hisniy Ad-Damiskiy, Kifayatul-Akhyar Fi Halli Ghoyatil Ikhtishor, cet. Usaha Keluarga Semarang 6. Syekh Zakaria Al-Anshoriy, Tuhfatut-Tholab, cetakan Usaha Keluarga Semarang 7. Syekh Ahmad bin Hijaziy Al-Fasyaniy, Mawahibus-Shomad Fi Halli Alfadzil-Zubad Lil Al-Alamah Ahmad bin Ruslan, cet. Usaha Keluarga Semarang 8. Syekh Saโ€™id bin Muhammad Baโ€™syan, Busyrol Karim syarah Masaโ€™ilut-Taโ€™lim, Syekh Abdullah bin Abdur-rahman BaFadlol Al-Hadromiy, cet. serikat Nur Asia Dan masih banyak lagi yang lain PUSTAKA KATEGORI TASAWUF 1. Syekh Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim Ibnu Athoillah Al-Kandariy, Syarah Al-Hikam, cetakan Usaha keluarga Semarang 2. Syekh Ihsan Muhammad Dakhlan Al-Jampesiy Al-Kediri, Sirojut-Tholibin syarah Minhajul Abidin Al-Imam Ghozaliy 2 Jilid, Daarul Ihya Al-Kutubul-Arobiyyah Indonesia 3. Al-Qutub Robbaniy Sayid Abdul Wahab Asy-Syaโ€™roniy, Tanbihul Mughtarin, cetakan Serikat Nur Asia Dan masih banyak lagi yang lain Semoga catatan ini bisa menjadi rujukan anda dalam menggali ilmu agama dan meningkatkan keimanan, sehingga akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.. Allah mengetahui segalanya. Jakarta Sufi adalah ahli ilmu tasawuf atau sufisme. Tasawuf atau sufisme ini adalah bagian dari Ilmu Islam yang penting dipahami, selain ilmu tauhid dan ilmu fiqih. Ilmu tasawuf merupakan ilmu yang berfokus pada membangun diri untuk menjauhi hal duniawi. Istilah sufisme sendiri merupakan ilmu yang memiliki berbagai versi asal sejarah. Ada juga beberapa pendapat yang mengungkapkan bahwa sufisme adalah ilmu yang lahir di luar Islam. Suluk adalah Jalan Menuju Kesempurnaan Batin, Pahami Perbedaannya dengan Tasawuf Pengertian Tauhid dalam Ajaran Islam, Pendapat Ahli, Jenis, dan Dalilnya Tasawuf Adalah Ilmu Penting dalam Islam, Kenali Sejarah dan Prinsipnya Sufi adalah orang yang membangun diri untuk menjauhi hal duniawi. Sufisme membantu seseorang untuk tetap berada di jalan Allah SWT. Dengan menerapkan sufisme atau tasawuf, seseorang tidak berlebihan dalam hal duniawi dan tetap fokus pada iman dan takwa. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Jumat 31/12/2021 tentang sufi menghadiri pertemuan Komite Sufi selama Kharja Issawiya Sidi Omar Boukhtiwa di makam Sidi Omar Boukhtiwa di Raoued, Munculnya Istilah SufiIlustrasi Islami, muslim, berdoa. Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay- Sufisme muncul sebelum Nabi Muhammad SAW menjadi rasul. Sebagian pendapat mengatakan bahwa paham sufisme merupakan paham yang sudah berkembang sebelum Nabi Muhammad menjadi Rasulullah. Ini berasal dari orang-orang dari daerah Irak dan Iran yang baru masuk Islam sekitar abad ke-8 M. Meski sudah masuk Islam, hidupnya tetap memelihara kesahajaan dan menjauhkan diri dari kemewahan dan kesenangan keduniaan. - Sufisme berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW. Sebagian pendapat lagi mengatakan bahwa asal-usul ajaran sufisme atau tasawuf berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW. Berasal dari kata "beranda" suffa, dan pelakunya disebut dengan ahl al-suffa, seperti telah disebutkan di atas. Mereka dianggap sebagai penanam benih paham tasawuf yang berasal dari pengetahuan Nabi Muhammad. - Sufisme muncul setelah zaman Nabi Muhammad SAW. Pendapat lain menyebutkan sufisme muncul ketika pertikaian antar umat Islam pada zaman Khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, khususnya karena faktor politik. Munculah masyarakat yang bereaksi terhadap hal ini. Mereka menganggap bahwa politik dan kekuasaan merupakan wilayah yang kotor dan busuk. Mereka melakukan gerakan uzlah, yaitu menarik diri dari hingar-bingar masalah duniawi. Lalu munculah gerakan tasawuf yang di pelopori oleh Hasan Al-Bashiri pada abad kedua Pria Muslim Credit Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, sufi adalah ahli ilmu tasawuf atau ahli ilmu suluk. Sufisme dikenal juga dengan sebutan tasawuf. Sufisme adalah nama umum bagi berbagai aliran sufi dalam agama Islam. Tasawuf atau sufisme adalah ajaran menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, membangun dhahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian abadi. Sufi adalah penyebutan untuk orang-orang yang mendalami sufisme atau ilmu tasawuf. Sufi adalah asal kata dari tasawuf. Menurut Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat dari Jurusan Tafsir Hadis dan Akidah Filsafat IAIN Surakarta, dalam TASAWUF Sejarah, Madzhab, dan Inti Ajarannya, ada sejumlah versi berbeda dalam mengartikan apa itu sufi atau tasawuf, yaitu Pertama, kata suffah, yang berarti emperan masjid Nabawi yang didiami oleh sebagian sahabat Anshar. Hal ini karena amaliah ahli tasawuf hampir sama dengan apa yang diamalkan oleh para sahabat tersebut, yakni mendekatkan diri kepada Allah Swt., dan hidup dalam kesederhanaan. Kedua, ada kata shaf yang berarti barisan. Istilah ini dianggap oleh sebagian ahli sebagai akar kata tasawuf karena ahli tasawuf adalah seorang atau sekelompok orang yang membersihkan hati, sehingga mereka diharapkan berada pada barisan shaf pertama di sisi Allah Swt. Selanjutnya, ada kata shafa yang berarti bersih, karena ahli tasawuf berusaha untuk membersihkan jiwa mereka guna mendekatkan diri kepada Allah Swt. Ada pula kata shufanah, nama sebuah kayu yang bertahan tumbuh di padang pasir. Hal ini karena ajaran tasawuf mampu bertahan dalam situasi yang penuh pergolakan ketika itu, ketika umat muslim terbuai oleh materialisme dan kekuasaan, sebagaimana kayu shufanah yang tahan hidup ditengah-tengah padang pasir yang tandus. Ada pula yang mengaitkan sufi adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata Teoshofi yang berarti ilmu ketuhanan, karena tasawuf banyak membahas tentang ketuhanan. Terkahir, kata shuf yang berarti bulu domba, karena para ahli tasawuf pada masa awal memakai pakaian sederhana yang terbuat dari kulit atau bulu domba wol. Meski punya definisi yang beragam, intinya sufi adalah upaya untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan menjauhi hal-hal yang bersifat duniawi. Selain itu, dapat dipahami juga bahwa sufi adalah metode untuk mencapai kedekatan atau penyatuan antara hamba dan Tuhan dan juga untuk mencapai kebenaran atau pengetahuan hakiki makโ€Ÿrifat dan atau inti rasa SufismeIlustrasi Islami, muslim, berdoa. Photo by Masjid Pogung Dalangan on UnsplashSufisme atau tasawuf membantu seseorang untuk tetap berada di jalan Allah SWT. Dengan menerapkan sufisme atau tasawuf, seseorang tidak berlebihan dalam hal duniawi dan tetap fokus pada iman dan takwa. Menurut ahli sufi, Profesor Angha dalam The Hidden Angels of Life, prinsip sufisme yang bisa dilakukan adalah - Zikir. Zikir adalah proses pemurnian hati, pembersihan dan pelepasan. Orang-orang yang melakukan zikir bertujuan mendekatkan diri pada Tuhan melalui doa dan melantunkan lafaz zikir. - Fikr Meditasi. Saat pikiran bingung atau bertanya-tanya, pusatkan perhatian ke dalam diri dengan berkonsesntrasi di satu titik. Meditasi yaitu perjalanan kegiatan mental dari dunia eksternal menuju esensi diri. - Sahr Bangkit. Membangkitkan jiwa dan tubuh sebagai proses mengembangkan kesadaran maata dan telinga. Selain itu juga sebagai proses mendengarkan hati, dan proses meraih akses menuju potensi diri yang tersembunyi. - Ju'i Merasa Lapar. Merasakan lapar hati dan pikiran untuk bertahan mencari dan mendapatkan suatu kebenaran. Proses ini melibatkan hasrat dan keinginan yang mendalam untuk tetap tabah dan sabar mencari jati diri. - Shumt Menikmati Keheningan. Berhenti berpikir dan mengatakan hal yang tidak perlu. Kedua ini merupakan proses menenangkan lidah dan otak serta mengalihkan dari godaan eksternal menuju Tuhan. - Shawm Puasa. Tidak hanya tubuh yang berpuasa melainkan pikiran juga. Proses ini termasuk puasa fisik, bermanfaat untuk melepaskan diri dari hasrat dan keinginan otak serta pandangan atau persepsi indera eskternal. - Khalwat Bersunyi Sendiri. Berdoa dalam kesunyian, baik secara eksternal maupun internal dan melepaskan diri. Bersunyi sendiri tetap bisa juga dekat dengan orang lain atau di tengah orang banyak. - Khidmat Melayani. Menyatu dengan kebenaran Tuhan. Seseorang menemukan jalan jiwa untuk pelayanan dan pertumbuhan diri.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

pengertian ilmu tauhid ilmu fiqih dan ilmu tasawuf